Jumat, 12 September 2008

there's the end...

everything is over...
i lost everything, my love, my faith, my soul, n my heart...
but, i still have my hope...
to start my new life...so i can get everything...
all can come back to me...

Minggu, 29 Juni 2008

andai

andai perpisahan itu mudah untuk dilalui
andai aku bisa menahan diri
andai aku tak memaluk dosa itu
andai kau bisa manjagaku
malaikat itu telah bersayap hitam
sehitam iblis
kini, berganti sudah malaikat berhati iblis
iblis itu kini mendekapku
dan aku terkulai lemas tak bisa lepas

Kamis, 12 Juni 2008

wife country, i'm in love

wife country?
do you know about this country?
you will never find it in the map.
but, you will find it in my heart.

my long journey

it's my long journey....
my journey to my future..
i'm so tired but i must try to be the best..
the best thing that had ever been

Sabtu, 17 Mei 2008

angel's soul

my heart's beating so hard
i can control it
i can realize it
but i know that i love him

Rabu, 14 Mei 2008

lirik lagu

Stairway to Heaven
(As Recorded by Tiny Tim & Brave Combo)

(Page-Plant)

There's a lady who's sure all that glitters is gold
And she's buying a stairway to heaven
And when she gets there she knows if the stores are closed
With a word she can get what she came for

Woe oh oh oh oh oh
And she's buying a stairway to heaven

There's a sign on the wall but she wants to be sure
And you know sometimes words have two meanings
In a tree by the brook there's a songbird who sings
Sometimes all of our thoughts are misgiven

Woe oh oh oh oh oh
And she's buying a stairway to heaven

There's a feeling I get when I look to the west
And my spirit is crying for leaving
In my thoughts I have seen rings of smoke through the trees
And the voices of those who stand looking

Woe oh oh oh oh oh
And she's buying a stairway to heaven

And it's whispered that soon, if we all call the tune
Then the piper will lead us to reason
And a new day will dawn for those who stand long
And the forest will echo with laughter

And it makes me wonder

If there's a bustle in your hedgerow
Don't be alarmed now
It's just a spring clean for the May Queen

Yes there are two paths you can go by
but in the long run
There's still time to change the road you're on

Your head is humming and it won't go in case you don't know
The piper's calling you to join him
Dear lady can't you hear the wind blow and did you know
Your stairway lies on the whispering wind

And as we wind on down the road
Our shadows taller than our soul
There walks a lady we all know
Who shines white light and wants to show
How everything still turns to gold
And if you listen very hard
The tune will come to you at last
When all are one and one is all
To be a rock and not to roll
Woe oh oh oh oh oh
And she's buying a stairway to heaven

There's a lady who's sure all that glitters is gold
And she's buying a stairway to heaven
And when she gets there she knows if the stores are closed
With a word she can get what she came for

And she's buying a stairway to heaven, uh uh uh

likes an angel

tiupan angin musim gugur membawaku menuju musim dingin
kebekuan musim dingin itu membuka kembali ingataku
membekukan bibirku yang telah dikecupnya
membekukan hatiku yang telah disetubuhinya
menjilat tubuhku yang telah dinikmatinya

kebekuan angin itu juga membekukan tanganku
jari-jari tanganku yang telah lama mengadah berdoa
seakan-akan memohon untuk
membekukan bibir surga dengan bibirku
menyetubuhi surga dengan hatiku
menikmati surga dengan jilatanku

Selasa, 13 Mei 2008

nyanyian malaikat


lentunan denting piano menghampiriku tiap malam dalam tidurku.
membawaku melayang menuju nirwana tempat para dewa.

bahasa jawa kuno

Mengidentifikasi Unsur Leksikal Bahasa Jawa Kuno

  1. ada : hadha
  2. aduh : hadhuh
  3. agama : hagama
  4. ajar : hajar
  5. anak : hanak
  6. apa : hapa
  7. arak : harak
  8. arti : harti
  9. baca : waca
  10. bagi : bahagi
  11. bagus : (a) wagus
  12. bahagia : bhãgya
  13. bahasa : bhãsa
  14. bahaya : bhaya
  15. bahu : bahu
  16. baju : waju
  17. balut : walut
  18. banding : bandhing
  19. bangun : bangun
  20. banting : wanting
  21. barang : warang
  22. batu : bathu
  23. bayar : bayar
  24. beda : beda
  25. beras : b(ê)ras
  26. berat : wrãt
  27. berita : wrêtta
  28. biasa : abhãysa
  29. bicara : wicãra
  30. binasa : winaša
  31. bini : wini
  32. bintang : wintang
  33. buaya : wuhaya
  34. bubar : lêbar
  35. budi : budhi
  36. bujuk : wujuk
  37. bukti : yakti
  38. bungkus : wungkus
  39. buta : buta
  40. cara : carya
  41. celah : sêlã
  42. dana : dãna
  43. datang : datang
  44. debu : lêbû
  45. dewa : dewa
  46. dewi : dewi
  47. duka : luka
  48. emas : mâs
  49. empat : (pa)pat
  50. enam : nêm
  51. esa : eka
  52. gapura : gopura
  53. gua : gûha
  54. guna : guna
  55. guru : guru
  56. hening : wêning
  57. hibur : lipur
  58. ia : ya
  59. imbuh : wuwuh
  60. indera : (in)driya
  61. ini : nihan
  62. istri : strî
  63. jarang : rangrang
  64. jasa : yasa
  65. jaya : jaya
  66. jelita : lalit(y)a
  67. jiwa : jiwa
  68. kabur : lamur
  69. kami : mami
  70. kampung : kampih
  71. karena : kârana
  72. kasih : sih
  73. kata : wasita
  74. kebun : kubon
  75. kelapa : kalapa
  76. kelana : lâlana
  77. kelelawar : lalawâ
  78. kira-kira : âkâra
  79. laba : lâbha
  80. lain : lyan
  81. laki-laki : laki
  82. lambai : sâmbay
  83. lancang : lâncang
  84. lancar : lâncar
  85. landak : landak
  86. landas : landés
  87. langgar : langghana
  88. langgeng : langgêng
  89. langit : langit
  90. langkah : langkah
  91. lantai : lantay
  92. lapar : lapâ
  93. larang : larang
  94. larangan : larangan
  95. lari : lari
  96. larut : larut
  97. lawan : lâwan
  98. (me)layang : (m)anglayang
  99. layar : layar

100. layu : layu

101. lebih : lêwih

102. lebur : lêbur

103. lelaki : laki

104. lembut : lêmbut

105. lengah : lênge

106. lengket : rakêt

107. liku : liku

108. lima : lima

109. lindung : lindung

110. loba : lobha

111. lorong : lurung

112. luas : lwa

113. luhur : luhur

114. luka : luka

115. lukis : lukis

116. luluh :lêlêh

117. lulur : lulur

118. lumut : lumut

119. lunas : lunas

120. lupa : lupa

121. luput : luput

122. luruh : luru

123. lurus : lurus

124. lusuh : lusuh

125. lutung : lutung

126. madu : madhu

127. maharaja : maharaja

128. mahkota : makuta

129. malam : malêm

130. mampir : sumêpêr

131. manis : manis

132. manusia : mânusa

133. mata : mata

134. mekar : mêkar

135. melati : melati

136. menantu : mantu

137. mendung : mendung

138. menteri : mantra

139. merah : mirah

140. merana : marana

141. mesra : misra

142. minyak : miñak

143. muka : muk(h)a

144. mulia : mûlya

145. muntah : wutah

146. musuh : mu(ng)suh

147. mutiara : mutyâhâra

148. nadi : nadi

149. nasi : nasi

150. neraka : nakara

151. nyamuk : namuk

152. nyata : niyata

153. ombak : umbak

154. orang : horang

155. pa : apa

156. padi : padhi

157. pagar : pager

158. pagi : pagi

159. paha : paha

160. paksa : paksa

161. paman : paman

162. pamrih : pamrih

163. panah : panah

164. panggil : panggil

165. panjang : panjang

166. papah : mapah

167. para : para

168. paru-paru : paru

169. pasak : pasak

170. pasir : pasir

171. pasrah : pasrah

172. payudara : payodara

173. pegawai : pegawe

174. peluru : parulu, pêluru

175. pengantin : mahantin

176. pengertian : pangarti

177. penjara : panjara

178. penuh : pênuh

179. memenuhi : mênuh

180. percaya : pracaya

181. perinci : riñci

182. pertama : prathama

183. putra : putra

184. putri : putri

185. sanggah : sanggah

186. sedang : sêdêng

187. segala : sagala

188. semua : sâmya

189. tengah : têngah

190. terus : trus

191. tetapi : tathâpi

192. tingkah : tingkah

193. tumbuh : tuwuh

194. turut : tutût

195. upaya : upâya

196. usaha : utsâha

197. utuh : wutuh

198. wanita : wanitâ

199. warga : warga

200. wayang : pawayangan

sumber:

  1. harian kompas, hari senin tanggal 28 Mei 2007
  2. Dep P&K, 1983. Serat Pesindhen Badhaya. Jakarta: proyek penerbitan buku sastra Indonesia dan daerah.

sastra kitab

  1. SASTRA KITAB

Sastra kitab adalah jenis sastra yang mencakup satu bidang yang sangat luas. Ilmu yang terdapat didalamnya adalah ilmu kalam, ilmu fiqh, ilmu tasawuf, dan sebagainya. Ilmu tasawuf adalah bagian terpenting dalam sastra kitab. Hal ini dikarenakan ahli tasawuf atau sufi dapat menyesuaikan ajaran Islam kepada tingkat kepahaman masyarakat setempat.

  1. Tokoh-tokoh yang terdapat dalam sastra kitab

HAMZAH FANZURI

Tiga karya hamzah Fanzuri ialah:

Ø Asrar Al-‘Arifin yang berisi tentang keterangan mengenai perjalanan ilmu suluk dan kesatuan Allah.

Ø Syarab Al-‘Asyikin adalah kitab yang menyatakan jalan kepada Allah dan makrifat.

Ø Al-Muntahi adalah semacam pedoman bagi orang yang sudah arif dalam ajaran wudjudiyah.

SYAMSUDDIN AL-SUMATRANI

Ajaran Syamsuddin meliputi:

1) a. Allah, ia adalah Tuhan yang harus dipuji seluruh umat.

b. Zat, zat adalah wujud Allah yang di luar kemampuan manusia untuk memikirkannya

c. Hubungan zat dan sifat, sifat dan zat tidak dapat dipisahkan.

d. Sifat, sifat dua puluh dibagi menjadi tiga, yaitu: sifat salabiya, sifat ma’ani, sifat ma’ nawiya.

e. Asma, asma atau nama Tuhan penting dalam ajaran tasawuf.

f. Afal, afal berarti mengitikadkan bahwa Allah menciptakan semua.

2) Muhammad

3) Ajaran Wujud Martabat Tujuh

4) Keesaan Wujud

NURDIN AR-RANIRI

Ia adalah pengarang dan ulama yang produktif di nusantara. Beberapa karyanya:

1) Sirait Al-Mustakim

2) Bustanus Salatin

3) Asrar Al-Insan Fi Ma’rifa Al-Ruh wa’I-Rahman

4) Hujjatu’I-Siddik dafi ‘I-Zindik

5) Tibyan fi Ma’rifati ‘I-Adyan

6) Hill Al-Zill

7) Shifa Al-Kulub

8) Jawahir Al-Ulum fi Kasyf Al-Ma’lum

9) Fath Al-Mubin ‘ala Al-Makhidin

ABDUR RAUF SINGKEL

  1. Kitab-kitab yang tergolong dalam sastra kitab
  1. Hikayat Seribu Masalah
  2. Tajus Salatin
  3. Hikayat Wasiat Lukman Hakim
  1. Beberapa tokoh yang menulis di Palembang dan Patani

Abd Al-Samad Al-Palimbani

Shihabuddin Bin Abdallah Muhammad

Kemas Fakhruddin

Kemas Muhammad Ibn Ahmad

Daud Ibn Abdullah Ibn Idris Al-Fatani

  1. SASTRA SEJARAH

Sejarah adalah suatu cabang satra Melayu yang paling kaya dan mungkin paling penting. Satra sejarah Bugis dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

  1. bagian dongeng yang menceritakan raja-raja yang turun dari kayangan.
  2. bagian historis.

Karya sastra sejarah yang penting adalah

a. Hikayat Raja-raja Pasai yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi antara 1250-1350.

b. Sejarah Melayu diterbitkan untuk anak-anak yang ingin belajar bahasa Melayu.

Bentuk asal

Bentuk asal dari satra sejarah adalah bahan yang mula-mula tertulis silsilah dan menjadi dasar sebuah kitab sejarah.

Tujuan dan Tema

Tujuan dan tema dari satra Melayu untuk menunjukkan daulat dan kebesaran raja-raja Melayu.

Karya Sejarah

Sejarah Melayu tidak bias dianggap sebagai karya sejarah menurut pengertian sejarah modern. Ia adalah sebuah hasil pesejarahan, penulisan sejarah melayu yang terbalik.

Karya Sastra

Sejarah mempunyai hubungan yang erat dengan sastra. Sejarah ditulis dengtan bahasa yang indah supaya dapat menghidupkan suasana yang dituliskan. Sastra juga dapat mengambil peristiwa-peristiwa sejarah sebagi bahannya.

  1. UNDANG-UNDANG MELAYU LAMA

Undang-undang Melayu lama adalah bahan kajian yang paling penting tentang system pemerintahan, system pentadbiran, dan susunan masyarakat Melayu lama.

Undang-undang Melaka

Undang-undang Melaka adalah undang-undang yang terpenting. Undang-undang Melaka terdiri dari:

Ø Intisari undang-undang Melaka

Ø Undang-undang laut

Ø Hukum perdagangan dan syahadat

Ø Undang-undang Johor

Tarikh Penyusunan

Undang-undang ini disusun pada tahun 1422-1444 dan pada tahun 1445-1458. Perbadaan tahun penyusunan Undang-undang Melaka ini menyebabkan undang-undang ini menjadi satu teks campuran.

Undang-undang Laut

Undang-undang Laut dapat dibagi menjadi empat versi, antara lain:

  1. Undang-undang laut pokok
  2. Undang-undang Laut Melaka
  3. Versi Aceh
  4. Versi patani

Undang-undang Minangkabau

Naskah ini terdiri dari:

  1. Tambo Raja-raja Minangkabau.
  2. Undang-undang Adat
  3. Hukum Adat

Adat yang terpakai dalam Luhak nan tiga, antara lain:

  1. Adat nan sebenar adapt
  2. Adat nan diadatkan
  3. Adat nan teradat
  4. Adat Istiadat

Undang-undang Kedah

Undang-undang Kedah terdiri atas lima bagian, yaitu:

  1. Undang-undang Pelabuhan
  2. Tembera Datuk Sri Paduka Tuan
  3. Hukum Kanun Datuk Star
  4. Bunga mas
  5. Undang-undang

Undang-undang Sembilan Puluh Sembilan

Undang-undang Sembilan Puluh Sembilan ini adalah undang-undang yang menggambarkan pelaksanaan Adat Temenggung. Pengaruh undang-undang ini jauh lebih jelas dibandingkan Undang-udang Melaka atau Adat Temenggung. Hal yang dibahas dalam undang-undang ini adalah syarat-syarat yang diperlukan untuk menjabat berbagai pekerjaan.

Adat Raja-raja Melayu

Adat dan upacara yang diceritakan dalam Adat Raja-raja Melayu ialah:

  1. adat dan upacara tatkala istri baginda hamil 7 bulan
  2. adat dan upacara istri baginda bersalin
  3. adat dan upacara mencukur rambut
  4. adat dan upacara meminang apabila umur baginda sudah akhil baligh
  5. adat dan upacara perkawinan
  6. adat membayar nazar
  7. upacara pemakaman raja
  8. upacara mendirikan nisan tambak

  1. PANTUN DAN SYAIR

PANTUN

Pantun pada mulanya adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan. Pantun dianggap sebagai bentuk karma dari kata Jawa parik yang berarti pari, artinya peribahasa atau peribahasa dalam bahasa Melayu. Dalam bahasa Melayu, pantun berarti quatrain, yaitu sajak yang berbaris empat dengan sajak abab.

Asal mula pantun mungkin seperti ende-ende, yaitu berkembang dari bahasa daun sejenis bahasa bungan atau buah-buahan masih dipakai dalam pantun dan untuk menikmati pantun, lambing-lambang atau arti-arti bahasa bungan atau buah-buahan harus dimengerti.

Pantun adalah bentuk puisi yang popular di Nusantara. Persamaan dan perbedaan pantun dan wangsalan adalah yang paling banyak diperbincangkan. Wangsalan adalah sejenis teka-teki yang banyak dipergunakan dalam prosa atau puisi. Juga dalam percakapan dan lagu dinyanyikan. Persamaan dengan pantun ialah terdiri dari empat baris. Kedua baris yang pertama atau sampiran tidak mempunyai arti.

Di Luar Nusantara

Puisi rakyat yang menyerupai pantun bukan saja terdapat di Nusantara. Puisi rakyat juga terdapat di Tiongkok, Jepang, Iran, Arab, Spanyol, Jerman, dan lain-lain. Selsin itu, puisi rakyat juga mempunyai kesamaan antara puisi rakyat yang lainnya di seluruh dunia.

SYAIR

Syair terdiri dari empat baris, setiap baris mengandung empat kata yang sekurang-kurangnya terdiri dari sembilan sampai dua belas suku kata. Bedanya dengan pantun, syair merupakan satu bagian puisi yang lebih panjang. Syair tidak memiliki unsure sindiran. Aturan sajak akhir adalah aaaa dan sajak dalam hampir tidak ada. Selain itu, iarama dalam syair sama dengan irama dalam pantun.

Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu

    1. Syair Panji
    2. Syair Romantis
    3. Syair Kiasan
    4. Syair Sejarah
    5. Syair Agama

UJIAN MORFOLOGI TRANSPOSISI DARI NOMINA KE VERBA

I. PENDAHULUAN

Kelas kata merupakan golongan kata yang mempunyai kesamaan dalam perilaku formalnya (Harimurti Kridalaksana, 2001:104). Kelas kata dapat menentukan klasifikasi kata. Klasifikasi kata ini bertujuan untuk membedakan jenis atau kelas kata yang ada.

Urutan kelas kata dalam monografi, verba menduduki kelas kata yang pertama. Hal ini dikarenakan proses kejadian beberapa bentuk kata bahasa Indonesia tidak dapat dijelaskan bila tidak menempatkan verba sebagai dasar. Bahwasanya verba diberi tempat yang pertama, tidaklah berarti bahwa proses derivasi nomina ke verba diingkari. Oleh karena itu, penulis mengambil tema transposisi nomina ke verba.

II. ISI

Secara sintasik, sebuah satuan gramatikal dapat diketahui berkategori verba dari peri lakunya dalam satuan yang lebih besar; jadi sebuah kata dapat dikatakan berkategori verba hanya dari perilakunya dalam frase, yakni dalam hal kemungkinannya satuan itu didampingi partikel tidak dalam konstruksi.

Proses pemerian afiks pembentuk verba yang diikuti oleh afiks pembentuk nominal.

Afiks pembentuk verba antara lain:

1) Prefiks me-

a) me- N --- Vtr ‘memakai, menggunakan’

Contoh: me + sabit = menyabit

Pak tani menyabit rumput.

b) me- N --- Vintr ‘hidup sebagai’ hidup di

Contoh: me + janda = menjanda

Ia sudah menjanda lebih kurang 10 tahun.

c) me- N --- Vtr ‘membuat’

Contoh: me + tumis = menumis

Sebelum memasaksayur, Ibu menumis kangkung.

d) me- N --- Vintr ‘mengeluarkan suara’

Contoh: me + gonggong = menggonggong

Anjing itu menggonggong tiap malam.

e) me- N --- Vintr ‘menuju ke …’

Contoh: me + laut = melaut

Para nelayan melaut untuk mencari ikan.

f) me- N --- Vintr ‘mencari atau mengumpulkan’

Contoh: me + damar = mendamar

Hasil mendamar Pak Hasan banyak sekali hari ini.

g) me- N --- Vintr ‘berlaku seperti atau menyerupai’

Contoh: me + beo = membeo

Kelakuan anak kecil itu selalu membeo.

h) me- N --- Vintr ‘menjadi’

Contoh: me + batu = membatu

Setelah mengalami proses yang lama, lumpur di gunung itu membatu.

i) me- N --- Vtr ‘membubuhi’

Contoh: me + kapur = mengapur

Ia sedang mengapur temboknya yang kotor.

2) Simufiks N-

a) N N--- V ‘melakukan perbuatan yang bersangkutan dengan kenikmatan, seperti makan, minum, dan sebagainya’

contoh: N + bakso = ngebakso

Yuk kita ngebakso di warung pak Simin.

b) N N--- V ‘membuat’

contoh: N + sambel = nyambel

Ibu sedang nyambel di dapur.

c) N N--- V ‘melakukan perbuatan’

contoh: N + kuping = nguping

Jadi orang jangan suka nguping.

d) N N--- V ‘mengeluarkan suara’

contoh: N + gonggong = nggonggong

Anjing itu nggonggong terus.

e) N N--- V ‘melakukan perbuatan secara metaforis’

contoh: N + kebut = ngebut

Ngebut berarti maut.

f) N N--- V ‘melakukan perbuatan’

contoh: N + coba = nyoba

Dia lagi nyoba baju barunya.

g) N N--- V ‘keadaan’

contoh: N + bakso = ngebakso

Yuk kita ngebakso di warung pak Simin.

h) N N--- V ‘membuat’

contoh: N + kantuk = ngantuk

Kerjamu hanya ngatuk saja.

3) Prefiks ber-

a) ber- N--- V ‘mengusahakan sebagai mata pencaharian’

contoh: ber- + ternak = beternak

Dengan beternak ayam, ia menghidupi keluarganya.

b) ber- N--- V ‘memanggil’

contoh: ber- + abang = berabang

Anak itu berabang pada laki-laki yang menolongnya.

c) ber- N--- V ‘memperoleh, menghasilkan’

contoh: ber- + anak = beranak

Wanita itu beranak kembar.

d) ber- N--- V ‘berada dalam keadaan’

contoh: ber- + semangat = bersemangat

Taufik Hidayat bersemangat untuk memperoleh kemenangan.

e) ber- N--- V ‘menjadi atau berlaku seperti’

contoh: ber- + hamba = berhamba

Dalam sinetron itu, kamu harus berhamba padaku.

f) ber- N--- V ‘refleksif’

contoh: ber- + cermin = bercermin

Setiap hari Tuti hanya bercermin saja.

g) ber- N--- V ‘meminta bantuan kepada’

contoh: ber- + guru = berguru

Laki-laki itu berguru pada seorang kakek yang hidup di atas gunung.

h) ber- N--- V ‘mencari atau mengumpulkan’

contoh: ber- + rotan = berotan

Mereka berotan di dalam hutan itu selama bertahun-tahun.

i) ber- N--- V ‘memakai’

contoh: ber- + sepatu = bersepatu

Anak itu bersepatu biru pagi ini.

j) ber- N--- V ‘mempunyai’

contoh: ber- + nama = bernama

Teman saya bernama Eri.

k) ber- N--- V ‘mengendarai atau menaiki’

contoh: ber- + mobil = bermobil

Eri selalu bermobil ke mana pun ia pergi.

4) Prefiks per-

a) per- N--- V ‘menjadikan atau membuat sesuatu jadi’

contoh: per- + budak = perbudak

Jangan perbudak orang-orang miskin itu.

b) per- N--- V ‘memangil atau menganggap sebagai’

contoh: per- + tuan = pertuan

Jangan pertuan orang yang tidak bijaksana itu.

5) Prefiks ter-

a) ter- N--- V ‘spontan’

contoh: ter- + pesona = terpesona

Ia terpesona melihat gadis yang lewat di depannya.

b) ter- N--- V ‘menyatakan arah atau tempat’

contoh: ter- + pojok = terpojok

Dalam kasus ini saya benar-benar terpojok.

6) Sufiks –in

a) -in N--- V ‘melakukan untuk orang lain (benefaktif)’

contoh: -in + doa = doain

Doain saya lulus semester ini.

b) -in N--- V ‘menjadikan’

contoh: -in + pacar = macarin

Eri macarin gadis yang berbaju hijau itu.

7) Kombinasi afiks me-i

a) me-i N--- V ‘bersikap, berlaku sebagai’

contoh: me-i + tanam = menanami

Ia menanami pekarangan rumahnya dengan bunga mawar.

b) me-i N--- V ‘menyebabkan mendapat’

contoh: me-i + garam = menggarami

Ibu menggarami sayur.

c) me-i N--- V ‘melakukan secara sungguh-sungguh (intensif)’

contoh: me-i + cinta = mencintai

Aku mencintaimu seperti mencintai diriku sendiri.

d) me-i N--- V ‘kontinuatif’

contoh: me-i + teman = menemani

Maukah kau menemaniku pergi berbelanja?

8) Kombinasi afiks me-kan

a) me-kan N--- V ‘benefaktif’

contoh: me-kan + kata = mengatakan

Saya dilarang mengatakan yang sebenarnya kepada orang lain.

b) me-kan N--- V ‘menghasilkan (resultatif)’

contoh: me-kan + telur = menelurkan

Penyanyi itu menelurkan dua album terbarunya.

c) me-kan N--- V ‘memasukkan ke dalam’

contoh: me-kan + penjara = memenjarakan

Jangan memenjarakan orang yang tidak bersalah.

9) Kombinasi afiks memper-

a) memper- N--- V ‘menjadikan’

contoh: memper- + istri = memperistri

Pangeran memperistri putri soerang raja.

10) Kombinasi afiks diper-

a) diper- N--- V ‘dijadikan’

contoh: memper-kan + istri = memperistrikan

Cinderella diperistri soerang pangeran.

11) Kombinasi afiks memper-kan

a) memper-kan N--- V ‘menjadikan’

contoh: memper-kan + soal = mempersoalkan

Intan selalu mempersoalkan hal-hal yang sepele.

b) memper-kan N--- V ‘menjadikan’

contoh: memper-kan + istrii = memperistrikan

Ia memperistrikan wanita yang baru saja dikenalnya.

c) memper-kan N--- V ‘menjadikan sebagai alat’

contoh: memper-kan + debat = memperdebatkan

Kelompok mahasiswa itu memperdebatkan kenaikan harga minyak.

d) memper-kan N--- V ‘mengerjakan’

contoh: memper-kan + laku = memperlakukan

Ia memperlakukan saya seperti adikmya sendiri.

12) Kombinasi afiks diper-kan

a) diper-kan N--- V ‘dijadikan’

contoh: diper-kan + masalah = dipermasalahkan

Kenaikan harga minyak masih dipersoalkan oleh masyarakat Indonesia.

b) diper-kan N--- V ‘dijadikan’

contoh: diper-kan + istri = diperistrikan

Penyanyi itu diperistri oleh seorang dokter.

c) diper-kan N--- V ‘dijadikan sebagai alat’

contoh: diper-kan + dagang = diperdagangkan

Hasil kerajinan Indonesia diperdagangkan di Italia.

d) diper-kan N--- V ‘dikerjakan’

contoh: diper-kan + laku = diperlakukan

Pembantu itu diperlakukan secara tidak manusiawi.

13) Konfiks ber-kan

a) ber-kan N--- V ‘mengususkan atau melengkapi verba’

contoh: ber-kan + senjata+pena =bersenjatakan pena

Dengan bersenjatakan pena, wartawan itu berusaha untuk mencari berita.

14) Konfiks ke-an

a) ke-an N--- V ‘terkena,menderita’

contoh: ke-an + hujan = kehujanan

Anak itu sakit akibat kehujanan kemarin.

15) Kombinasi afiks per-kan

b) per-kan N--- Vtrn ‘jadikan’

contoh: per-kan + suami = persuamikan

Persuamikan laki-laki yang jujur dan setia padamu.

Proses morfologis yang menyertai transposisi nimina ke verba adalah afiksasi. Hal ini dibuktikan dengan contoh-contoh data dalam 15 proses afiksasi. Afiksasi tersebut terdiri dari prefiks, konfiks, sufiks dan kombinasi afiks.

Klasifikasi verba yang terbentuk dalam transposisi nomina ke verba adalah verba transitive, verba intransitive, verba aktif, dan verba pasif. Selain itu, dilihat dari bentuk dasar turunan verbal murni, transposisi ini menghasilkan verba denominal.

III. PENUTUP

Transposisi nomina ke verba diikuti dengan 15 proses afiksasi. Proses tersebut menghasilkan verba transitive, intransitive, aktif, pasif, dan denominal. Transposisi ini merupakan salah satu cara pembentukan kata dengan menggunakan kata dasar dari kategori lain.

DAFTAR PUSTAKA

Harimurti Kridalaksana, 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

___________________,1990. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Garamedia Pustaka Utama.